Studi dan laporan terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam turbulensi udara ekstrem, terutama turbulensi udara jernih (CAT), yang sebagian besar disebabkan oleh perubahan iklim. Berikut adalah poin-poin kunci dari sumber yang disediakan:

Penyebab Peningkatan Turbulensi

  1. Perubahan Iklim:
    • Perubahan iklim adalah faktor utama yang menyebabkan peningkatan turbulensi. Udara yang lebih hangat karena emisi karbon dioksida meningkatkan gesekan angin dalam jet streams, yang memperkuat turbulensi udara jernih secara global.
    • Studi telah menunjukkan bahwa turbulensi parah telah meningkat 55% antara 1979 dan 2020 pada rute Atlantik Utara yang sibuk. Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2050, frekuensi laporan turbulensi udara jernih dapat berlipat ganda, dan kekuatan rata-rata turbulensi dapat meningkat 10-40%.
  2. Jet Streams:
    • Jet streams, yang merupakan sabuk angin cepat di atmosfer atas, memainkan peran signifikan dalam menciptakan turbulensi. Gesekan angin yang meningkat dalam sabuk-sabuk ini karena perubahan iklim menyebabkan turbulensi lebih sering dan intens.
  3. Tekanan Atmosfer dan Front Cuaca:
    • Turbulensi juga dapat disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer, front cuaca, dan badai petir. Faktor-faktor ini dapat menciptakan gerakan naik-turun udara yang signifikan, menghasilkan turbulensi.

Dampak pada Penerbangan

  1. Risiko Keselamatan:
    • Meskipun turbulensi umumnya adalah masalah kenyamanan daripada masalah keselamatan, dapat menimbulkan risiko signifikan jika penumpang dan awak tidak diikat dengan benar. Turbulensi parah dapat menyebabkan cedera dengan melemparkan penumpang di sekitar kabin atau membuat objek yang tidak terikat menjadi udara.
    • Insiden terbaru pada Penerbangan 321 Singapore Airlines, di mana turbulensi parah menyebabkan satu kematian dan beberapa cedera, menekankan bahaya potensial.
  2. Biaya Ekonomi:
    • Masalah terkait turbulensi, termasuk cedera, keausan pesawat, dan keterlambatan, diperkirakan menghabiskan antara $150 juta dan $500 juta per tahun di Amerika Serikat saja.
  3. Penyesuaian Operasional:
    • Maskapai penerbangan mungkin perlu berinvestasi lebih dalam sistem peramalan dan deteksi turbulensi untuk mengelola peningkatan turbulensi. Teknologi yang lebih baik dan platform pertukaran data waktu nyata dapat membantu pilot menghindari area turbulensi lebih efektif.

Rekomendasi untuk Penumpang

  1. Langkah Keselamatan:
    • Penumpang disarankan untuk mengikat sabuk pengaman mereka sepanjang waktu selama penerbangan, bahkan ketika tanda sabuk pengaman tidak menyala, untuk mencegah cedera dari turbulensi yang tidak terduga.
    • Memperhatikan briefing keselamatan dan mengamankan barang bawaan dapat juga membantu meminimalkan risiko cedera selama penerbangan turbulensi.

Dalam kesimpulan, peningkatan turbulensi udara ekstrem adalah kekhawatiran yang semakin meningkat bagi industri penerbangan, didorong terutama oleh perubahan iklim. Meskipun pesawat modern dirancang untuk menahan turbulensi, keselamatan penumpang dan awak dapat terancam jika langkah-langkah keselamatan yang tepat tidak diambil. Industri harus terus berinvestasi dalam teknologi peramalan dan deteksi yang lebih baik untuk mengurangi risiko ini.