Industri dapur hantu, yang dulunya dielu-elukan sebagai masa depan bisnis restoran, telah mengalami kenaikan dan keruntuhan dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Setelah mendapatkan popularitas besar dan menarik miliaran investasi selama pandemi COVID-19, model dapur pengiriman saja telah kesulitan untuk mempertahankan kesuksesan awalnya karena konsumen kembali ke makan di tempat dan tantangan dalam mengoperasikan merek virtual menjadi jelas.

Popularitas Era Pandemi

Dapur hantu muncul sebagai solusi populer bagi restoran selama puncak pandemi COVID-19, ketika opsi makan di tempat tidak tersedia dan konsumen sangat mengandalkan layanan pengiriman makanan. Fasilitas dapur komersial pengiriman saja ini memungkinkan pemilik restoran dan investor untuk memperluas operasi mereka dengan biaya overhead yang lebih rendah dibandingkan restoran tradisional, menarik lebih dari $3 miliar pendanaan modal ventura antara 2020 dan 2022. Merek-merek besar seperti Wendy’s dan Kroger, serta selebriti dan influencer, dengan antusias melompat ke dalam gerbong dapur hantu, dengan Euromonitor International membayangkan ukuran pasar potensial sebesar $1 triliun untuk sektor ini pada tahun 2030.

Tantangan yang Menyebabkan Penurunan

Saat pembatasan pandemi mulai berkurang dan konsumen kembali makan di restoran, dapur hantu menghadapi beberapa tantangan yang menyebabkan penurunan mereka:

  • Inefisiensi operasional: Mengelola beberapa merek virtual dan item menu dari satu dapur menyebabkan keluhan pelanggan tentang kualitas makanan dan konsistensi.
  • Kelebihan pasar: Ekspansi cepat membuat sulit bagi operator individu untuk mencapai volume unit yang berkelanjutan dan profitabilitas.
  • Hambatan regulasi: Departemen kesehatan setempat kesulitan untuk memeriksa dan mengatur dapur hantu, menciptakan tantangan dalam memastikan keamanan pangan dan kepatuhan.
  • Kurangnya transparansi: Konsumen menyatakan kekhawatiran tentang kurangnya transparansi dan sifat anonim dapur hantu, lebih memilih memesan dari restoran bata-dan-mortir yang dikenal.

Faktor-faktor ini, digabungkan dengan penurunan permintaan untuk layanan pengiriman makanan saat rutinitas pra-pandemi kembali, secara signifikan memengaruhi model bisnis inti dapur hantu, menyebabkan penutupan beberapa startup terkemuka dan penurunan dalam industri.

Perubahan Sentimen Investor

Saat tantangan dalam industri dapur hantu menjadi jelas, investor kehilangan kepercayaan pada model bisnis yang dulunya menjanjikan ini. Ekspansi cepat selama pandemi menyebabkan pasar yang kelebihan, membuat sulit bagi operator individu untuk mencapai profitabilitas. Startup dapur hantu terkemuka, seperti Kitchen United dan CloudKitchens, menghadapi kemunduran signifikan, dengan Kitchen United menjual properti intelektualnya dan CloudKitchens melakukan pemutusan hubungan kerja pada musim gugur 2023. Perubahan sentimen investor mengakibatkan penurunan pendanaan untuk sektor ini, karena kehebohan awal seputar dapur hantu memudar dan industri kesulitan memenuhi harapan yang tinggi.

Adaptasi di Masa Depan

Meskipun mengalami kemunduran, beberapa ahli percaya bahwa dapur hantu masih memiliki masa depan dengan mengadopsi pendekatan yang lebih beragam dan omnichannel:

  • Dapur hantu yang terlihat: Operator sedang menjelajahi “dapur hantu yang terlihat” yang menggabungkan pengiriman dengan makan di tempat atau opsi pengambilan, memberikan pengalaman pelanggan yang lebih transparan dan menarik.
  • Sumber pendapatan yang diversifikasi: Operator dapur hantu yang sukses sedang mendiversifikasi sumber pendapatan dengan memperluas ke food hall, bandara, stadion, dan lokasi non-tradisional lainnya, daripada hanya mengandalkan pengiriman.
  • Kemitraan dengan merek-merek terkenal: Kemitraan dengan rantai restoran yang sudah mapan dimanfaatkan untuk memanfaatkan pengenalan merek dan basis pelanggan yang ada, daripada bergantung sepenuhnya pada merek virtual.
  • Penekanan pada kualitas dan konsistensi: Penekanan diberikan pada mempertahankan kualitas makanan dan eksekusi yang konsisten di seluruh merek virtual untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Saat regulasi berkembang, operator dapur hantu juga bekerja untuk memastikan kepatuhan dengan kode kesehatan lokal dan standar keamanan pangan untuk mengatasi tantangan regulasi sebelumnya.

Kesimpulan

Kenaikan dan keruntuhan industri dapur hantu menjadi kisah peringatan tentang pentingnya perencanaan yang hati-hati, efisiensi operasional, dan kepatuhan regulasi dalam industri layanan makanan. Meskipun sektor ini mungkin masih memiliki masa depan dengan beradaptasi dengan preferensi konsumen yang berubah dan kondisi pasar, kehebohan awal seputar dapur hantu telah memudar, dan industri sekarang harus fokus pada membangun model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.